CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 15 Desember 2008

Hemat Energi

Seperti di Negara maju lainnya, pemerintah jepang sangat peduli tentang hemat energi dan dampaknya pada global warming sehingga berdampak pada kesadaran warga akan pentingnya hemat energi. Begitu juga kebijakan dan pemanfaatan sarana umum di kantor saya, ada beberapa hal yang saya perhatikan sebagai langkah perusahaan untuk hemat energi.
Salah satu penghematan energi yang dilakuakan perusahaan saya adalah setiap istirahat siang lampu ruangan akan otomatis mati selama waktu istirahat (jam 12.00-13.00). dan kita di biasakan untuk selalu menyalakan lampu hanya bila diperlukan, misalkan ketika menggunakan ruang pantry atau ruang sholat maka ketika meninggalkan ruangan, kita harus mematikan lampu. Sedangkan untuk menghemat air maka semua kran air di wastafel dan uriner sudah memakai sitem sensor sehingga air hanya akan keluar jika ada orang yang menggunakan saja. Ada juga program pengumpulan tutup botol yang nantinya uangnya akan digunakan untuk pemberian vaksin pada bayi di Negara yang tidak mampu.

“Lebaran” ala Jepang

Bagi warga jepang perayaan adat yang paling penting adalah perayaan tahun baru, sama seperti perayaaan lebaran/idul fitri bagi muslim di Indonesia… dimana perayaan tahun baru dilakukan mulai dari tanggal 31 desember sampai tanggal 3 januari, dan pada saat itu hampir semua perusahaan meliburkan karyawannya selama seminggu.
Tahun baru di jepang punya budaya yang mirip dengan lebaran di Jakarta. Misalkan mudik, dimana pada saat liburan tahun baru banyak warga jepang yang tinggal di kota akan pulang ke kampung halaman-untuk berkumpul dengan keluarga besarnya-seminggu sebelum tahun baru tiba, dan pada saat itu semua sarana transportasi di jepang mulai padat. Ada juga budaya ziarah pada saat tanggal 1 januari, dimana banyak warga jepang yang datang ke tempat pemakaman untuk ziarah ke makam saudaranya. Kebiasaan lain yang mirip dengan lebaran di Indonesia adalah bagi-bagi duit (angpao) ke anak-anak mereka sebagai tambahan uang jajan dan hadiah tahun baru. Dan… ada makanan khas yang dimakan pada saat malam pergantian tahun baru.. yaitu toshikoshi soba, (kalau lebaran di Indonesia khas-nya kan ketupat).
Pergantian tahun baru ditandai dengan pemukulan gong di kuil sebanyak 108 kali yang menandakan 108 nafsu jahat manusia yang harus dibuang. Sementara di pusat kota sudah tentu pesta kembang api jadi agenda utama malam pergantian tahun baru.

Menyeberang jalan


Sebenarnya tidak ada yang terlalu unik dengan menyeberang jalan di jepang, Cuma ada beberapa kelebihan jepang dalam hal menyeberang jalan dibandingkan dengan di Jakarta baik dalam hal kesadaran pengguna jalan maupun fasilitas yang disediakan pemerintah agar menyebrang jalan lebih aman dan teratur.
Dari sisi pengguna jalan mayoritas nihonjin menyeberang hanya pada tempat yang telah ditentukan, bisa jembatan atau zebra cross. Namun ada juga sih yang suka nyolong2 nyebrang di sembarang tempat kalau suasana jalan lagi sepi (termasuk saya… hehe).
Salah satu factor utama yang membuat mereka bisa menyeberang jalan pada tempatnya adalah fasilitas dan marka jalan yang membuat pengguna jalan mudah aman untuk menyeberang pada tempatnya. Misalnya di perempatan lampu merah selain ada zebra cross yang terang ada juga lampu lalulintas khusus pejalan kaki sehingga pengguna jalan bisa lebih mudah dan aman dalam menyeberang. Dan yang unik di daerah kota yang padat, karena banyak orang yang berjalan kaki, sekali menyeberang bisa ratusan orang…!!??
Pada perempatan tertentu juga ada jembatan penyeberangan yang bentuknya bulat atau persegi yang saling bersambung ke empat arah sehingga kalau menggunakan zebracross harus dua kali menyeberang maka dengan jembatan ini cukup satu kali.

Jumat, 12 Desember 2008

Belajar antri sejak dini

Seringkali saya melihat rombongan anak usia sekolah TK dengan didampingi gurunya jalan-jalan. Selain berjalan kaki tentunya mereka juga naik kereta bersama-sama dan melakukan aktivitas lain-lain bersama-sama. Dalam satu kesempatan saya perhatikan mereka ketika mau keluar dari kereta, naik escalator, keluar station gate dan ke toilet. Ternyata mereka sedang dididik bagaimana etika di tempat public. Selain diajarkan bagaimana caranya keluar kereta dengan tenang tidak rebutan lalu naik escalator di sebelah kiri, lalu antri di station gate dan ke toilet bergantian. Setelah itu mereka berbaris di dalam stasiun sambil mendengarkan arahan dari sang guru.
OOoo… pantesan nihonjin bagus banget budaya antrinya… lha wong dari TK aja udah diajarin ngantri… Sugoi…!!!

Kanji

Seperti yang kita ketahui bahasa jepang identik dengan tulisan kanji… tapi apa bener bahasa jepang itu pakai tulisan kanji…? Jawabannya bisa iya bisa enggak… lho…

Jadi dalam bahasa jepang dikenal 4 macam tulisan yang berbeda-beda fungsinya.
1. Hiragana
Hiragana adalah cara penulisan jepang yang menyebutkan sukukata, dan kata yang digunakan adalah kata asli bahasa jepang
2. Katakana
Katakana adalah cara penulisan jepang yang digunakan untuk menulis kata-kata asing yang diserap dalam bahasa jepang
3. Kanji
Kanji adalah aksara tionghoa yang digunakan dalam bahasa jepang
4. Romaji
Romaji adalah cara menulis bahasa jepang dengan menggunakan abjad latin

Jadi kalau mau belajar bahasa jepang harus bisa 4 tulisan itu lho… tapi saya juga belum bisa… hehehe

Daiso

Mo beli apa aja dengan harga 100 yen…? Daiso tempatnya. Kalau saya dan temen-temen ingin belanja murah dan lengkap biasanya kita pergi ke daiso, disini dijual semua barang dengan harga 100 yen plus pajak 5 yen jadi 105 yen; mulai dari alat tulis, perlengkapan rumah tangga, perlengkapan mandi, perlengkapan nyuci, peralatan masak, peralatan tukang, kosmetik, sampai makanan dan minuman… pokoknya lengkap deh…
Namun nggak semua harganya 100 yen ada juga beberapa barang yang harganya 200 atau 300 atau 500 yen tapi mayoritas harganya 100 yen, pokoknya kalau nggak ada banderolnya berarti harganya 100 yen.
Sebenarnya bukan hanya daiso yang jual barang serba 100 yen Cuma yang agak lengkap dan biasa dikunjungi temen-temen yaa daiso… lokasinya berada di basement 1 sakuragicho station dan juga di isezaki mall, kannai.
So.. kalau datang ke yokohama dan ada barang yang perlu di beli… datang aja ke daiso…
(lho kok jadi promosi sih… )

Rabu, 10 Desember 2008

Yamazaki Shop


Yamazaki Shop adalah toko oleh-oleh yang menjual souvenir dan pernak-pernik khas jepang. Toko ini sering didatangi oleh para turis yang akan pulang ke negaranya dan ingin membawa buah tangan khas jepang. Yang di jual mulai dari kimono, yukata, cangkir, pajangan dinding, samurai, sumpit, piring hiasan, replica shogun, sampai gantungan kunci dan gunting kuku pun ada dan semua bercorak khas jepang.
Harganya juga tidak terlalu mahal dan penjaga tokonya suami istri paruh baya yang ramah dan lancar bahasa inggrisnya. Dan kalau kita beli dalam jumlah banyak biasanya akan di kasih diskon. Lokasinya terletak di isezaki mall dekat dengan stasiun kannai.